Pasir Berbisik

00.41 Posted by Sri kurniasih

Dalam film pasir berbisik'saya merasa menyatu,menemukan "roh"saya di film ini.Dibintangi oleh Christine Hakim,Dian sastrowardoyo(yang waktu itu baru saja membuat debut melalui Bintang Jatuh (film pertamanya),Slamet Raharjo,Kalina Inawati,Dessy Fitri,dan almarhum Mang Udel si peniup ukelele handal.Disponsori oleh salah satunya NHK Jepang,yang dimaksudkan memang sebagai film budaya.Diproduksi oleh Kalyana syhira film dengan sutradara Nan T Achnas.Mengambil setting daerah "danau pasir"gunung Bromo yang menawarkan keheningan sebagai daya tariknya.Film berlatar belakang masa pemberontakan pki yang dibuat tahun 2003 ini sungguh artistik.Banyak bertutur tentang "dunia hati perempuan".Adalah sosok Berlian yang dimainkan begitu penuh kejiwaan oleh peraih 7 piala Citra Christine Hakim,aktris kelahiran Kuala Tungkal Aceh ini memerankan figur perempuan,yang ditelantarkan suaminya,sang suami,seorang lelaki yang senang mengembara,tak memenuhi kewajiban sebagai suami dan ayah,datang dan pergi seenaknya seperti hujan.Berlian seolah tak mampu melawan atau mengubah suaminya menjadi ayah atau suami yang baik.Berlian menyimpan duka lara hatinya ,mengubahnya menjadi pribadi rapuh tapi berusaha tegar,tersenyum getir dalam kepahitan hidupnya.Daya ,sang anak yang entah kenapa,dinamakan Daya,mungkin untuk menjadikannya simbol bagi,ketegaran rapuh ibunya.Daya hidup di dunianya sendiri,senang menempelkan telinganya,ke pasir yang bisu,katanya mendengarkan suara pasir,mungkin dia hidup di dunianya sendiri.Hidup memang kadang seperti hamparan pasir atau bahkan pasir yang menyerupai hamparan hidup?Yang jelas keduanya setia dalam kesunyian yang terus melewat melawan waktu.SAAT sang suami kembali,justru membawa petaka pada keluarga ini,ayah tak baik ini menjualnya ke rentenir Suwito,yang menuntunnya bermasturbasi,ketika hal ini diketahui ibunya film menggambarkan "pemberontakan" khas perempuan,diam tetapi dahsyat,saat si ayah bejat,dan si rentenir tertidur oleh obat bius yang diberikan Berlian,badai pasir mengubur dua lelaki egois dan bejat ini selapis demi selapis.Perempuan bisa lemah dalam ketegarannya dia bisa menangis,ingin menyerah,tapi terus berjalan.Juga tentang ketulusan penari tayub yang diperankan Kalina inawati,juga gadis cacat Sukma yang hanya tinggak berdua dengan kakeknya ,adalah potret manusia -manusia akar rumput yang berjuang terus maju dalam hidupnya.film yang sunyi,menampilkan alam gunung bromo,,menampulkan simbol bahwa kebahagiaan bisa terenggut,disimbolkan oleh ditembaknya si gadis cacat Sukma tanpa alasan yang jelas,oleh sekelompok lelaki yang berlari-lari tak jelas.Hidup memang sunyi dalam keramaian tetapi juga ramai bahkan berisik dalam keheningan dan kesunyian.

0 komentar: