Ruang Kosong

14.26 Posted by Sri kurniasih

Kita semua tersentak dengan berbagai hal yang sepertinya mustahil.Ada psikolog angkatan darat dengan gelar phd mengamuk dan menembaki teman-temannya di asrama tentara,ternyata dia sejak kecil diejek dan dihakimi lingkungan sekitar tanpa bisa melawan,Ada ibu rumah tangga dengan keluarga yang cukup mapan dan harmonis dari luar menderita hilang ingatan dan membunuh dua anaknya sendiri.Diselidiki dia mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang tak mungkin diakui pada lingkungan bahkan orang tua sekalipun,ada orang berpenampilan seperti sukarelawan baik budi untuk anak jalanan ternyata menyodomi bahkan memperlakukan anak jalanan dengan tak terduga.TErnyata dia pernah disodomi di masa kecilnya.Satu lagi beberapa waktu lalu disebut bahwa dubur Nurdin N top ada bekas sodomi,besar kemungkinan dia disodomi sejak sebelum terjun dalam dunia terorisme.Ruang kosong dalam hidup manusia bisa diawali dengan hal-hal yang dialami pelaku di masa lalu dirasa menyakitkan tapi terasa tak mungkin diakui karena aneka alasan,mungkin jaim,malu ,takut dsb.Rasa ini tumbuh menyimpang seperti kanker rohani,seperti tumbuhnya kanker adalah dimana sel-sel ini tumbuh menyimpang supaya dia tidak mati.Begitu pula dengan kanker rohani dia tumbuh menyimpang agar jiwa,jati dirinya tak hancur dan dimata orang lain mereka tidak mengalami apa-apa.lama-lama hal ini menjalar dan seperti kanker fisik akhirnya dia meledak dalam wujud tindakan karakter tak terduga.Mungkin rasa cinta dan percaya pada Tuhan akan banyak menolong,tapi biasanya para penderita kanker rohani ini juga mengalami rasa tak puas pada kehendak Tuhan atau minimal belum memahami kehendak Tuhan.Mungkin ini sudah tiba eranya dulu makhluk purba musnah karena bumi terkena hantaman meteor dari langit dan kini mulai terasa bahwa populasi manusia akan menyusut hebat karena masyarakatnya terkena hantaman krisis global,terbukti hanya pribadi-pribadi yang pandai menyiasati hidup yang bisa bertahan mengingat makin marak aksi bunuh diri belakangan ini.oke kita tak usah menghindar sudah tiba saatnya?

0 komentar: