kita bagai kerumunan

10.25 Posted by Sri kurniasih

Dulu ,dalam buku pelajaran semasa sekolah dasar kita "dijejali doktrin" tentang gotong royong senasib sepenanggungan tenggang rasa dan petitahpetitih yang lain.Rasanya hidup di dunia ini benar-benar seindah surga.Tapi,apa yang terjadi kini?kita serasa tak pantas lagi disebut hidup bermasyarakat.Bagaimana tidak?kita biasa menonton berita kriminal,mutilasi,bencana alam,dan sampai "perburuan teroris" yang seperti memburu tikus saja padahal mereka juga punya anak dan keluarga yang belum tentu setuju dengan perbuatan sang terdakwa teroris itu,kita menontonnya seperti menonton realyti show atau pertandingan bola padahal pengadilan belum memutuskan mereka bersalah atau tidak,atau kalau kita ingat jaman dulu,saat Tibo cs yang didakwa bersalah dalam kasus poso dihukum mati,kemudian paus Benedictus mengirim pesan untuk perkara itu ditinjau kembali,ada sekelompok ibu rumah tangga berdemo supaya tibocs segera di dor...demo meluas ke seluruh indonesia bahkan anak sekolah juga diajak busyet...tega betul meracuni pikiran anak dengan kesadisan padahal yang namanya pertikaian poso itu kan ada dua pihak kenapa cuma satu pihak yang dihukum padahal yang namanya pertikaian pasti ada dua pihak kalau cuma satu pihak itu namanya bukan pertikaian tapi deklamasi,termasuk kalau hubungan suami istri itu pasti dua orang kalau satu orang namanya bicara sendiri,hubungan membicarakan sesuatu maksudnya....tapi bukan itu yang penting....kita seolah tak punya hati menonton berita ibu hamil dan anak balitanya mati kelaparan sambil ngemil coklat atau makan bakso tanpa merasa risih,bagaimana kalau kita kelak mati tanpa hati?bagaimana kalau malaikat menanyakan di mana hati kita?

0 komentar: