curhat penulis blog

22.16 Posted by Sri kurniasih

Surga bisa berarti macam-macam.Ada yang bilang surga itu penuh puji-pujian doa.,ada lagi katanya surga itu ruang pesta abadi.Ada lagi katanya surga itu bersatu dengan istri atau suami atau menurutku surga itu adalah selalu berjalan bersama kekasihku berjalan -jalan menyusuri lembah dan bukit-bukit.Mungkin semuanya benar.Tapi bisakah surga itu dicapai dari dunia ini dengan membuat pihak lain serasa di surga.Aku pernah memberi seorang pengemis tua uang 60.000 karena kebetulan aku dapat rejeki banyak walaupun aku sebetulaya orang miskin.Melihat air mata haru kakek itu aku serasa di surga.Atau aku membeli burung-burung kecil dipasar yang seharusnya untuk mainan anak aku beli untuk aku lepaskan ,melihat burung-burung itu terbang mengelilingi aku sebelum terbang tinggi aku merasa bahagia.Atau kuberi hewan-hewan di kebun binatang makanan,melihat mereka melihatku berkali-kali sebelum makan aku serasa di surga.,aku merasa jadi orang baik.Tapi aku merasa munafik saat kuingat diriku yang hina dina, suka merepotkan orang lain,pemarah,pendendam,munafik,seling belagak saleh padahal sebetulnya jeleeeeeeek banget,aku disadarkan bahwa aku masih di neraka.Atau saat aku menangisi dua rohaniwan yang sekarang tak bisa kutemui lagi seperti hilang di laut.aku merasa hina sudah tua bangka seusiaku kok menangis apalagi untuk hal seperti ini.seperti anak tk aja.Tapi sebetulnya aku menangis bukan masalah asmara tapi rasa haru karena mereka begitu baik padaku,mereka rela diejek di belakang karena memberi hati padaku.kalau ada orang baik padaku aku selalu bertanya-tanya benarkah kebaikan ini untukku atau aku pantas menerimanya.Aku senang dekat dengan rohaniwan lelaki juga bukan masalah asmara,aku menganggap mereka seperti kakekku yang selalu menerima apa adanya,disamping aku trauma dengan wanita ,aku menganggap wanita selalu akan membenci dan memarahiku rasanya pengin mati aja aku selalu ditinggalkan tak pantas disayangi tak pantas diurus sudah tua bangka masih tersaruk-saruk di jalan.TETAPI kalau menikah aku tak mau aku hanya ingin lelaki sehidup semati yang mau mengurusku seperti kakek mengurusku.biar di bawah jembatan biar di daerah transmigrasi biar tak berhubungan suami istri dia akan kuurus seperti aku mengurus majikanku aku kan tak pernah minta apa-apa dia mengurusku seperti mengurus binatang peliharaannya tapi ada hidup seperti ini.aku tak punya rasa asmara pada pria aku tak cemburu aku hanya merasa ditinggalkan

0 komentar: