Mengampuni

08.35 Posted by Sri kurniasih

sejak dulu kebanyakan dari kita dididik bahwa memberi ampun supaya kita dianggap baik,jarang kita diberi tahu bahwa mengampuni ini adalah untuk bahagia bagi yang mengampuni maupun yang diampuni,ini tak salah memang,tapi karena kita manusia biasa,seringkali membuat diri merasa superior,bisa semena-mena pada yang minta maaf,merasa bahwa yang minta maaf itu berhutang budi, bahkan bisa dijadikan legitimasi untuk balas menyakiti yang meminta maaf, sehingga terciptalah mata rantai balas membalas, yang menyakiti banyak pihak ,yang semula tak tahu apa-apa.Padahal apa sih yang kau perbuat dalam hidupmu sehingga tak bisa memberi maaf pada yang lain?apa bisa dibandingkan dengan "sosok"yang mengorbankan dirinya di kayu salib?apa kau merasa lebih baik dari sosok itu sehingga merasa tak pantas disakiti?Pengampunan kalau dilakukan dengan tulus akan berfungsi seperti obat manjur untuk semua luka atau pisau bedah yang memulihkan segala tumor,kanker atau segala penyimpangan sel yang membuat sakit atau kerusakan, pengampunan setengah hati laksana pengobatan tuberculosis yang tak tuntas,akan menjadi bahaya laten,yang sewaktu-waktu kambuh bila kita sedang merasa jauh dari Tuhan.Bahkan,para rohaniwan yang biasa menjadi "dokter hati" sering terjebak dalam situasi ini,karena mereka hidup dalam alam ideologi berbeda dengan para umat yang biasa mereka nasehati,orang awam hidup dalam tataran realita yang sering seperti buah simalakama.Para rohaniwan (dari agama apapun) sering terkondisikan hidup dalam menara gading hingga sering mengalami maaf post power syndrom bila harus mengalami peristiwa seperti para umat yang biasa mereka ajari.Memang ada sih rohaniwan yang saya yakin sangat membumi dan tak bakal post power syndrom,tapi ya sudahlah ,padahal rohaniwan jaman dulu seperti Santo Fransiskus Xaverius yang "babat alas" berjuang tanpa jaminan apapun, tanpa fasilitas, sering disakiti, tapi ya tak pernah dendam to?padahal kalau orang sampai mengeluarkan kata-kata yang menyinggung itu pasti kau juga menyinggung lebih dahulu apalagi pada orang yang semula menghormatimu ,ada asap pasti ada api.tapi ya sudahlah tak apa.

0 komentar: