Dalam mata cinta Allah(hakekat neraka)

21.35 Posted by Sri kurniasih

Saat mendengar kata"neraka" yang terlintas adalah hukuman,bahwa Allah itu bisa kejam.Neraka tempat yang mengerikan.Tetapi bila kita melihat dengan penglihatan iman neraka bisa jadi adalah bukti kasih Allah.Kok bisa?karena bagi orang beriman yang percaya pada jalan Allah,di hatinya terdapat hakekat iman,yang menandakan kita suci sehingga bisa bersatu lagi dengan fitrah asal muasal manusia yakni surga(rumah Allah).Api neraka bagi orang beriman adalah api penyucian karena api yang membakar akan memunculkan hakekat sehingga bisa bersatu dengan surga.Sementara bagi orang yang tak percaya akan Allah,api neraka bisa berarti hukuman karena api yang membakar tak menemukan apapun selain keingkaran alias dosa.Abadilah si tak punya iman alias si kafir ini di neraka.Ini adalah hal yang bisa dilogika sebenarnya hanya saja akal budi manusia seringkali terbatas.Jadi jangan salah sangka dengan Allah.ya?

Prabu Puntadewa "matek aji" ilmu hakekat

21.06 Posted by Sri kurniasih

Dalam kisah perang Baratayuda,yakni perang saudara sesama keturunan Barata,ksatria yang keturunanya menjadi pemimpin di tanah JAWA.aLKISAH panglima dari pihak kurawa adalah mertua raja astina sendiri,prabu salya ,yang semasa muda bernama raden Narasoma.Babak ini bisa jadi adalah cerita carangan yang merupakan rekaan para wali yang tentu saja sarat makna.Pesan yang hendak disampaikan yakni tentang ilmu ikhlas.Disebutkan,tentang aji bajang candabirawa andalan prabu Salya,yang diwarisi dari mertua yang didurhakainya,seorang pertapa dari Argobelah,resi Bagaspati,ayah dewi pujawati,yang tewas justru di tangannya.Aji ini sangat sakti dan belum ada tandingannya,alkisah karena semua saudaranya tak ada yang mampu menandingi,prabu Puntadewa sebagai raja Pandawa nyelira pribadi yakni menghadapi Prabu Salya.Sebelum perang tanding,prabu Puntadewa berkata bahwa dirinya,tak akan melawan prabu salya yang dianggap orang tua sendiri karena merupakan kakak dewi Madrim,ibu tiri para Pandawa.Tak hanya itu sang raja juga melakukan sembah pada prabu salya,karena dengan mati di tangan prabu salya berarti musuh yang akan membunuhnya tersebut telah "nyuwargaake"membuatnya masuk surga lebih cepat dan dapat mencegahnya jatuh dalam dosa yang mungkin saja akan terjadi selama dia masih hidup.Akhirnya,karena tak kuat menerina sembah dari prabu puntadewa,tercabutlah aji bajang candabirawa,karena raksasa bajang tersebut tak mampu menyentuh manusia yang hatinya bersih.Ini bisa dimaknai bahwa manusia justru akan menemukan jati dirinya yang tertinggi dengan ikhlas dan mengalah,karena memang benar orang yang membela kebenaran akan mati syahid,membela kebenaran di jalan Allah.Manusia justru menemukan derajatnya yang tertinggi manakala dia bersujud,bersujud di sini berarti patuh dan memahami hakekat masalah dalam bingkai perintah Allah.Kisah iblis yang menolak bersujud pada Adam karena iblis tak memahami hakekat perintah Allah.Seperti kita umumnya para manusia yang sering memandang sesuatu melalui kacamata sendiri bukan kacamata Allah,akhirnya manusia jatuh ke dalam dosa.

Religius,iman dan dramaturgi

02.39 Posted by Sri kurniasih

Sebenarnya sungguh sulit menilai keimanan seseorang.Pada umumnya kadar religiusitas seseorang dinilai dari aspek simbolik belaka.Ini benar-benar hal yang absurd.Pernah seorang tokoh Katolik ,Romo Mangun almarhum mengatakan,bahwa iman seseorang sebenarnya terlihat ketika sedang sendirian,tidak lagi ada dalam ruang publik.Seorang Pastor barangkali berkesan seragam saat memimpin misa,dari pembukaan,liturgi sabda,sampai penutup adalah aturan yang baku.15 menit saat homili barangkali dapat menjadi jendela untuk mengetahui karakter asli sang pastor.Tetapi,inipun sangat dipengaruhi dari ordo mana sang pastor berasal,mengingat setiap ordo memiliki karakter tersendiri.Dalam menghadapi persoalan anggotanya pun tiap ordo memiliki gaya yang berbeda.Serikat Jesuit misalnya,lebih suka menyerahkannya ke dewan regula,tetapi carmelit tak berkasut yang terkenal rasa solidernya sangat tinggi memiliki falsafah "tiji tibeh" ibarat the three musketers saja.Barangkali caranya menghadapi umat,caranya menyalurkan hobi,gaya mendidik para frater bisa saja menjadi petunjuk atau barangkali tidak sama sekali.Dari tokoh religius Islam dapat dilihat misalnya saat dia menjadi imam sholat,apa dia cukup toleran menghadapi jamaahnya yang beraneka latar belakang,dari cara dia memilih surat setelah Al=fatikhah,misalnya?apa dia cukup peka dengan latar belakang organisasi jamaahnya,misal dari Nu yang yang harus menggunakan qunut barangkali?Bagi para umat awam bisa dilihat dari perilaku religius vertikal dan horizontalnya,misal dia cukup taat di masjid atau gereja tapi bagaimana dia bersikap pada pengemis,tetangga atau mungkin pembantu?Atau bisa jadi karakternya saat dia kepepet dalam hal ekonomi?Mungkin bagi umat islam yang memiliki acara ibadah tersendiri di malam hari bisa mencari jawab sendiri,kalkulasi Tuhan beda dengan manusia Dia memiliki jalan tol dengan kita manusia,yakni hati nurani masing-masing.